Home Info Kampus Didesak Mahasiswa, Rektor Unisba Cabut Pernyataan

Didesak Mahasiswa, Rektor Unisba Cabut Pernyataan

Kini Kutuk Keras Tindakan Represif Aparat

35
0
SHARE
Didesak Mahasiswa, Rektor Unisba Cabut Pernyataan

Keterangan Gambar : Rektor Universitas Islam Bandung (Unisba) Harits Nu’man saat 'meralat' pernyataan awal, di hadapan puluhan mahasiswanya (foto tangkapan layar tv)

Semula Rektor Unisba Harits Nu'man mengatakan tidak ada kekerasan aparat dan penembakan gas airmata di kampusnya.Tetapi setelah didesak mahasiswa, ia meralat, bahkan kini mengutuk aparat yang represif 

Bandung, edukasinews.com-Rektor Universitas Islam Bandung (Unisba) Harits Nu’man, mencabut peryataan awal yang mengatakan tidak ada penembakan gas airmata dan  kekerasan aparat pada demonstrasi 1 September malam, di kampusnya.

Pencabutan dilakukan setelah didesak mahasiswanya.  Mahasiswa mengatakan pernyataannya itu tidak benar dan bertolak belakang dengan fakta lapangan.

Akhirnya, di hadapan puluhan mahasiswa yang masih emosi, dengan memakai penggeras suara,  Harits menyampaikan ralatnya.

“Pertama, penembakan gas airmata di area kampus adalah tindakan yang dilarang secara hukum. Yang kedua, mengutuk keras tindakan represif para aparat kepolisian di area kampus Unisba,” ucapnya di depan kampus, Selasa 2/9, sore.

Harits juga minta maaf kepada seluruh mahasiswa yang telah berjuang dan mungkin belum mendapatklan apresiasi besar dari dirinya.

Harits juga meminta aparat kepolisian, khususnya Polda Jawa Barat, untuk menjaga kampus tetap menjadi ruang akademik yang bersih dari praktik anarkisme maupun tindakan represif. Ia menegaskan, kampus tidak boleh dijadikan arena benturan antara mahasiswa dengan aparat.

Ia menambahkan, perjuangan mahasiswa adalah bagian dari tradisi panjang demokrasi di Indonesia. Karena itu, menurutnya, suara mahasiswa harus dihargai, bukan justru dibungkam dengan tindakan represif..

Pernyataan Harits ini mampu meredam kekecewaan mahasiswa yang sempat menilai pimpinan kampus tidak memberikan dukungan.

Kini, pihak rektorat menegaskan kembali komitmennya untuk menjaga independensi kampus sebagai ruang berpikir kritis sekaligus tempat lahirnya aspirasi mahasiswa yang berlandaskan hukum dan etika.

Sebelumnya diberitakan edunews.com, Rektor Unisba itu memastikan aparat tidak pernah masuk ke lingkungan kampusnya. Hal ini ia sampaikan setelah memantau langsung melalui laporan internal serta rekaman CCTV.

”Unisba memang sempat menjadi posko medis untuk peserta aksi dalam beberapa hari terakhir. Namun, pada malam kericuhan, posko itu telah ditutup lebih awal,” ujarnya.***(edu/ismail)